Ibr 13:17, "Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu."
Jika kita membaca ayat diatas, maka Alkitab mengajarkan sebuah keseimbangan dalam dunia kepemimpinan. Bagian dari orang-orang yang dipimpin adalah untuk TAAT dan TUNDUK pada pemimpin mereka. Bukankah ini yang diajarkan di banyak gereja selama ini? Tema yang diusung adalah TUNDUK PADA OTORITAS. Selama ini jemaat diajar untuk memiliki "penundukan diri" pada para pemimpin. Sayangnya kebenaran ini barulah separuh dari kebenaran, karena ayat selanjutnya berbunyi "Sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu." Inilah yang seringkali dilupakan oleh para pemimpin. Mereka mengharapkan bahkan cenderung untuk menuntut ketaatan dan penundukan diri dari orang-orang yang dipimpinnya. Alkitab mengajarkan ada tanggung jawab untuk para pemimpin, yaitu berjaga-jaga atas jiwa dari orang-orang yang Tuhan percayakan dibawah kepemimpinan kita.
Mengamati Gereja Tuhan hari-hari ini, seringkali terjadinya pemberontakan terhadap para pemimpin. Saya bisa memahami penyebab terjadinya pemberontakan pada otoritas (walaupun tidak membenarkan pemberontakan mereka), karena pemberontakan terjadi disaat para pemimpin cenderung untuk "memaksakan" otoritas, tetapi tidak diimbangi dengan tanggung jawab untuk berjaga-jaga atas jiwa mereka. Lucu rasanya jika seorang ayah yang tidak pernah bertanggung jawab dan menyatakan kasihnya kepada si anak dan mengharapkan si anak mengasihi dan menghormatinya. Berbeda jika sang ayah telah melakukan fungsi dan tanggung jawabnya, maka si anak akan dengan suka rela menundukan diri di bawah otoritas sang ayah. Jangan salahkan saat orang-orang yang kita pimpin mengalami kesulitan dalam Tunduk dan Taat kepada kita, seringkali itu terjadi karena kita belum mengerjakan tanggung jawab kita, yaitu berjaga-jaga atas jiwa mereka. Menurut pendapat saya Otoritas seharusnya lahir secara alami dan bukan dipaksakan! Bagi para pemimpin, fokuslah pada tanggung jawab kita dengan berjaga-jaga atas jiwa mereka. Karena jika kita sudah mengerjakan tanggung jawab kita, maka secara alami orang-orang itu akan dengan "suka rela" menundukan diri dibawah kepemimpinan kita.
Tulisan ini tidak bertujuan membangkitkan pemberontakan orang-orang yang merasa tidak puas karena mereka tidak merasa dijaga oleh pemimpin mereka. Tulisan ini saya tujukan bagi para pemimpin supaya kita menyadari ada tanggung jawab yang sangat besar dan berat di hadapan Tuhan. Pemimpin bukan berbicara mengenai Kedudukan, Posisi dan Jabatan, melainkan FUNGSI! Mari kita tumbuhkan hati Bapa dan hati seorang Gembala yang baik (bukan Gembala Upahan) terhadap orang-orang yang kita pimpin. Nasehat saya bagi saudara yang berada di bawah kepemimpinan seorang pemimpin yang tidak melaksanan fungsi dan tanggung jawabnya adalah tetaplah menghormati mereka. Walaupun pemimpin kita belum (tidak) berfungsi, tetaplah hargai mereka. Mengapa kita melakukannya? Seperti Daud yang tetap menghormati Saul, demikianlah kita tetap memelihara rasa hormat karena kita melakukannya untuk Tuhan! Akhirnya bagi para pemimpin, pertanyaan yang harus kita renungkan adalah Sudahkah kita berjaga-jaga atas jiwa mereka?