Jika kita memperhatikan kapan bangsa Israel yang sedang berada dalam perjalanan ke tanah Perjanjian bersungut-sungut? Ternyata itu terjadi disaat kenyamanan mereka terganggu. Disaat ketiadaan air, disaat mereka menginginkan daging. Bukankah ini yang terjadi dalam kehidupan keseharian kita? Disaat kenyamanan kita terusik, maka reaksi kita adalah bersungut-sungut.
Dosa persungutan adalah salah satu penyebab bangsa Israel gagal memasuki Kanaan mereka. Ini jugalah yang menjadi penyebab kehidupan banyak orang percaya hari-hari ini gagal mengalami kemaksimalan. Bagaimana caranya untuk kita lolos dari perangkap ini?
Mulailah memahami jalan Tuhan, Dia sangat serius dalam mendidik kita. Dia jauh lebih tertarik mendidik kita daripada sekedar memberkati kita. Saat Dia mendidik, maka pastilah kenyamanan kita akan terganggu. Seolah-olah semuanya menjadi kacau dan tak terkendali! Ingatlah selalu bahwa Dia adalah Bapa yang sangat mengasihi kita. Suatu kali Leighton Ford menuliskan Quotation yang sangat memberkati: “God loves us the way we are, but too much to leave us that way.” Surat Ibrani 12 menjelaskan dengan jelas bahwa bukti kasih sayangnya sebagai Bapa adalah dengan mendidik dan mendisplin kita. Bersyukurlah kepada Tuhan saat kenyamanan kita terganggu, karena saat itulah bukti nyata bahwa Bapa sedang mengekspresikan kasihNya kepada kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar