Rabu, 08 Desember 2010

DILARANG NYONTEK!

Banyak pemimpin gereja atau komunitas yang belajar dari gereja-gereja yang dipandang sedang mengalami keberhasilan. Salahkah usaha ini? Tentu saja tidak! Tetapi yang harus diingat saat kita belajar adalah bukan mencopy paste atau istilah lainnya adalah copy cloning. Pelajarilah proses yang mereka lewati, prinsip-prinsip yang mereka hidupi. Jangan tergoda untuk tiru bungkusnya saja. Memang lebih mudah menjiplak (mencontek) keberhasilan seseorang atau sebuah gereja daripada mencoba menangkap prinsip dan proses yang mereka lewati sehingga mencapai keberhasilan saat ini. Sebagai contoh pada masa lalu, banyak hamba Tuhan dari negeri ini pergi ke AS untuk menghadiri Benny Hinn Crusade. Mereka ingin belajar dari Benny Hinn. Sangat disayangkan beberapa diantara mereka, sepulang dari perjalanan "study banding" itu mulai menyanyikan lagu-lagu penyembahan yang sering dinyanyikan oleh Benny Hinn dan mendoakan orang persis seperti cara Benny Hinn. Tetapi mengapa mereka gagal melakukan pelayanan yang seperti Benny Hinn lakukan? Mengapa hasilnya berbeda? Karena yang ditiru hanyalah bungkusnya.



Usaha copy cloning sebenarnya sedang "membunuh" kenaturalan dan keunikan yang dimiliki oleh setiap gereja atau komunitas. Usaha copy cloning merupakan mentalitas instan atau short cut. Mentalitas foto copy harus dibuang jauh dari kehidupan kita. Lewatilah setiap proses dengan kesabaran dan ketekunan. Mulai mencari kehendak Tuhan yang spesifik bagi gereja atau komunitas kita. Ingatlah setiap daerah (tempat) memiliki karakteristik yang berbeda. Apa yang berhasil disuatu daerah, belum tentu berhasil di daerah lain. Bukankah setiap daerah memiliki culture yang berbeda. Ayah rohani saya, Cornelius Wing pernah berkata bahwa kualitas foto copy selalu nomor 2. Berhentilah bermental foto copy. Tidak dapat dipungkiri bahwa lebih mudah meniru (menjiplak) keberhasilan orang lain daripada menemukan bentuk kita yang original. Berhentilah, bertobatlah dengan kebiasaan MENCONTEK keberhasilan orang. Kita dilahirkan dengan Original dan jangan mati sebagai foto copyan...



Floyd McClung menulis dalam buku You See Bones I See an Army: Inilah waktunya untuk gelombang yang baru bagi para pemimpin gereja untuk menjalankan gereja dengan cara yang baru. Tradisi yang lama tidak menjawab kebutuhan yang baru di masa kini. Ketika anda membaca buku ini, biarlah Roh Tuhan berbicara kepada anda. Tuhan sedang memanggil anda untuk mempercayai Dia bagi generasi dan budayamu. Milikilah keberanian untuk percaya padaNya untuk memberikan cara pikir yang baru, cara bertindak yang baru berdasarkan Firman Tuhan dan atas dorongan RohNya sendiri. Cara-cara baru dalam bergereja harus lahir dari lutut kita, dari doa dan kerinduan yang amat mendalam akan Tuhan. Karena apapun yang lahir didunia harus terlebih dulu dikandung di surga dalam doa. Jika Tuhan sedang membawa anda dekat padaNya melauli frustrasi yang kudus, maka dalam hadiratNya anda akan mengalami pewahyuan yang baru akan gerejaNya sebagai pasukan seperti apa yang Ia kehendaki. Menyendirilah dengan Tuhan. Berserulah kepadaNya. Menangislah dengan remuk hati. Maka surga akan dinyatakan di bumi. Yesus mengajar kita untuk berdoa, ”Jadilah kehendakMu, di bumi seperti di surga.” Adalah kehendakNya dan kerinduanNya untuk hal tersebut. Dengan keyakinan ini kita dapat berdoa dengan sungguh-sungguh dan tulus hati untuk menghembuskan nafas kehidupan dan kuasa pada tulang-tulang kering.

Memang untuk menemukan dan mencapai yang GENUINE dibutuhkan perjuangan, ketekunan, kesabaran, tetapi hasilnya sungguh layak untuk diperjuangkan.... Jangan membuat Tuhan bersedih dengan mentalitas nyontek kita, karena Dia sudah merancang, menyiapkan originalitas kita!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar