Kamis, 15 Oktober 2009

ANTISIPASI MASA PENUAIAN

I. SISI LAIN DARI MASA PENUAIAN.
Selama ini kita telah diajar dan mengetahui bahwa berbicara mengenai akhir zaman adalah masa penuaian. Itu sebabnya hari-hari ini gereja Tuhan berdoa supaya tuaian jiwa-jiwa segera terjadi. Kita begitu merindukan terjadinya penuaian sesegera mungkin terjadi. Betapa rindunya kita melihat jiwa-jiwa dijamah dan menerima keselamatan dari Tuhan.
Ada sisi lain dari masa penuaian yang seharusnya kita pikirkan juga. Diatas kita melihat sisi suka cita dari masa penuaian, tetapi pernahkah kita bepikir bahwa jika penuain terjadi maka hal itu akan menuntut suatu tanggung jawab yang besar?
Mat 9:35-38
35 Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.
36 Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.
37 Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.
38 Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."

Keprihatinan Yesus saat itu adalah mengenai tidak berimbangnya antara jumlah tuaian dan jumlah penuai. Apakah Yesus hanya mengucapkan statement dan solusi dari kurangnya Penuai adalah berdoa kepada Bapa saja? Jika kita perhatikan, maka Yesus melakukan sesuatu, sebagai solusi dari permasalahan ini. Saat Yesus memurdikanlah yang menjadi solusinya. Dia memiliki 2 aktifitas secara garis besar:
a. Mengajar dan menyembuhkan orang banyak.
b. Meluangkan waktu yang berkualitas untuk memuridkan yang sudah dipilihNya.

II. BELAJARLAH DARI PAHITNYA SEJARAH.
a. Kairos yang terbuang saat Mongolia pada zaman Kublai Khan.
Tahun 1266-1271, melalui beberapa keadaan yang sangat aneh, 3 bersaudara Maffeo, Niccilo dan Marco Polo menjadi penasehat Kublai Khan. Kublai Khan mengajukan berbagai pertanyaan tentang Yesus Kristus. Setelah berita keselamatan karena penyaliban Kristus disampaikan kepadanya, Kublai Khan menangis dan bertanya, “Apakah benar ada Allah yang seperti itu?” Kublai Khan berpesan agar di datangkan 100 orang Misionaris untuk mengajar kekristenan di seluruh wilayah kerajaannya. Pada tahun 1271, misionaris yang datang bukannya 100 orang, melainkan hanya 2 orang, tetapi merekapun melarikan diri pulang karena ketakutan. Ketidak puasan Kublai Khan terhadap kegagalan gereja itu menyebabkan dia mendeklarasikan Budhiesme sebagai agama negara kerajaannya.

b. Kairos yang terbuang saat Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu.
Setelah PD II berakhir, Jenderal MacArthur, Panglima Perang AS, tiba di Jepang dan melihat bahwa kepercayaan masyarakat terhadap agam Shinto dan Kaisar Hirohito sudah hancur. MacArthur langsung mengirim pesan kepada para pemimpin Gereja di AS yang berbunti, “Kirimkan 1.000 orang misionaris kepada saya, maka bangsa Jepang akan menjadi bangsa Kristen.” Tetapi iman gereja menjadi lumpuh karena ketakutannya terhadap reaksi masyarakat Jepang pasca bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki.

c. Kairos yang terbuang saat Indonesia mengalami goncangan di tahun 1965 (masa G30SPKI).
Setelah peristiwa G30S/PKI terjadi masa kairos di Indonesia sehingga dalam 6 tahun (1965-1971) ada lebih dari 7 juta orang di pulau Jawa yang menerima Kristus.

III. MENYIAPKAN DAN MEMBANGKITKAN PENUAI.
Apakah kita percaya bahwa Tuhan akan mengirimkan tuaian kepada kita? Jika kita sungguh-sungguh percaya, maka dalam masa penantian kita akan berkonsentrasi untuk membangkitkan dan menyiapkan para penuai.

Hal yang harus diingat bahwa untuk menyiapkan penuai dibutuhkan waktu. Bukankah untuk menyiapkan Penuai di zamanNya, maka Yesus membutuhkan waktu selama kurang lebih 3,5 tahun? Kita tidak bisa membuang-buang waktu, karena waktu begitu berharga. Ini waktunya kita bukan hanya memfokuskan diri hanya pada pemulihan. Pemulihan memang dibutuhkan, tetapi setelah jiwa-jiwa di pulihkan, maka mereka harus segera diarahkan, sehingga mereka memiliki visi akan masa depan mereka. AR Bernard suatu kali berkata bahwa Seorang yang tidak memiliki visi akan masa depannya, maka akan cenderung kembali ke masa lalunya. Berilah keberartian hidup pada orang-orang yang telah kita layani, dengan cara memberi visi Ilahi.

IV. METODE APA YANG DIPAKAI?
Selama ini pendekatan yang kita pakai adalah mempersiapkan Penuai lewat modul-modul dalam kelas-kelas yang ada. Pertanyaannya adalah apakah ini salah? Jawabnya adalah tidak! Tetapi kita harus mengevaluasi mengenai efektifitasnya. Sebuah survey membuktikan mengenai jumlah lulusan siswa sekolah Alkitab setiap tahunnya (dari berbagai denominasi) terbukti tidak menjawab akan masalah ini. Mengapa? Karena para Penuai tidak cukup dihasilkan dari sekolah-sekolah. Ada 2 quotation yang perlu kita renungkan:
a. The best time to plant a tree is twenty years ago. The second best time is now.
b. If Jesus had only spent 12 hours a day with His disciples on earth for 3 years and if you compare that to our Sunday-Wednesday Church Going, it would take 36 years for us to be like His disciples. Being Church is living Christianity 24/7, why? simply because Christ lives in us through His Spirit 24/7.

Yesus memiliki 3, 12, 70 dan 120 murid. Ini berbicara mengenai VVIP, VIP, IP. Dengan serius Yesus menginvestasikan hidupNya, waktuNya, tenagaNya untuk mereka. Yang sedang dilakukannya selama 3,5 tahun sebenarnya adalah untuk mempersiapkan Penuai. Inilah yang menjadi solusi dari masalah Mat 9:37-38. Terbukti saat masa Penuaian terjadi dalam Kis 2, 3000 orang dalam sekejap dituai. Kemudian bertambah mencapai bilangan 5.000 jiwa. Maka 120 orang muridlah yang menjadi Penuai-penuai. Pahamilah bahwa Penuai pada saat itu tidak didominasi oleh 12 murid saja. Tetapi murid-murid yang telah dipersiapkan jauh-jauh hari sebelumnya! Jika Yesus yang menjadi Teladan kita melakukan hal ini, maka mengapa kita tidak melakukan hal yang sama?

V. METODE YESUS DALAM PEMURIDAN.
a. Mentoring sebagai langkah-langkah Pemuridan.
Pernahkah kita mendengar bahwa mentoring yang efektif melibatkan 4 unsur?
• I do, You see.
• I do, You help.
• You do, I help.
• You do, I see.
Mengapa pendekatan sekolah Alkitab menjadi kurang efektif? Karena metode yang digunakan lebih banyak dititik beratkan pada pembekalan materi. Yang lemah dari pendekatan kelas adalah sisi pendampingan (mentoring).
Yesus meluangkan waktu yang berkualitas bersama murid-muridNya, ada waktuNya Ia menyampaikan pengajaran (teori), tetapi pengajaran Yesus juga disertai dengan Praktek (demonstrasi) dari teori yang sudah diajarkanNya. Bandingkan dengan pengajaran-pengajaran kita saat ini: Apakah sisi teori dan demostrasi praktek sudah seimbang? Seorang tidaklah cukup hanya diajari sisi materi, tetapi metode belajar yang luar biasa adalah melalui Visual (demostrasi keteladanan). Dia mendampingi murid-muridNya dan ada saat Yesus mengutus murid-muridNya dengan berdua-dua. Sudahkah metode Yesus juga menjadi metode kita?

b. Pilihlah 12 murid yang akan menerima Fokus dari pembagian kehidupan kita.
Tidak dapat dipungkiri bahwa untuk menghasilkan murid-muird yang berkualitas, maka akan terbentur pada kapasitas maksimum kita. Karena Pemuridan yang efektif menuntut fokus dari kita. Sudahkah kita memiliki 12 murid? Bahkan sudahkah kita memiliki 3 murid yang menjadi VVIP kita?

c. Kepenuhan Roh Kudus sebagai sesuatu yang mutlak.
Yesus sudah mementor mereka selama 3,5 tahun, tetapi ternyata itu belumlah cukup. Mereka harus dipenuhi dengan Roh Kudus untuk menjadi Penuai yang berhasil. Betapa pentingnya kepenuhan Roh Kudus sebagai kesempurnaan dari proses mentoring yang telah dilakukan. Boleh saja kita telah mengajar banyak murid-muird kita lewat pengajaran dan keteladanan, tetapi sebelum mereka dipenuhi oleh Roh Kudus, maka mereka belum siap bertindak sebagai penuai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar