Selasa, 09 Juni 2009

HIKMAT ADALAH KEBUTUHAN ESENSI

Banyak orang percaya yang sudah menerima dan mengetahui Kebenaran, tetapi mengapa kehidupan mereka tidak menjadi lebih baik dari sebelumnya? Mengapa pengetahuan mereka terhadap kebenaran tidak menjamin perbedaan?  Menurut pendapat saya, ternyata akar permasalahannya adalah pada ketidak mampuan pribadi tersebut dalam menerapkan kebenaran didalam kehidupannya. Memiliki kebenaran tanpa kemampuan menerapkannya adalah sama seperti memiliki perkakas yang lengkap, tetapi tidak memiliki kemampuan untuk menggunakannya.
Evelyn Chistenson dalam bukunya Lord Change Me menulis: Hikmat bukanlah sekedar pengetahuan intelektual atau spekulasi filsafat, tetapi sebuah gaya hidup praktis yang dapat diterapkan. Bukan sekedar mengetahui sesuatu di kepala anda, tetapi menerapkannya dalam hidup sehingga hal tersebut menjadi bagian dari diri anda.
Edwin Louis Cole suatu kali berkata: Knowledge is the acquiring of facts. Understanding is the interpreting of facts. Wisdom is the application of facts.
Dalam Ams 4:5-6 ditulis:
5 Perolehlah hikmat, perolehlah pengertian, jangan lupa, dan jangan menyimpang dari perkataan mulutku.
6 Janganlah meninggalkan hikmat itu, maka engkau akan dipeliharanya, kasihilah dia, maka engkau akan dijaganya.

Banyak orang yang mengalami kegagalan disaat mencoba melakukan kebenaran yang sudah mereka ketahui penyebabnya adalah karena kurangnya hikmat. Mereka mengalami kesulitan dalam menerapkan kebenaran yang mana dalam keadaan yang sedang mereka hadapai saat itu. Mintalah HIKMAT kepada Tuhan, supaya kita beroleh kemampuan untuk menerapkan semua kebenaran yang telah kita ketahui. Janganlah lupa bahwa Kebenaran adalah seperti Sabun, baru dirasakan manfaatnya setelah kita menggunakannya. Sudahkah kita memperoleh Hikmat?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar