Selasa, 24 Maret 2009

ASAHLAH MATA KAMPAKMU

Pernahkah terpikir sebagai seorang hamba Tuhan seharusnya yang menjadi modal kita bukan hanya kesetiaan? Mengapa? Karena hari-hari ini banyak dari kita yang masih tetap setia dalam mengerjakan pelayanan, tetapi sangat disayangkan sebenarnya kita sudah tumpul. Dengan berlalunya waktu (tanpa disadari) sebenarnya kehidupan kita seperti mata pisau yang sudah tumpul. Tidak sedikit hamba-hamba Tuhan yang sedang mengalami frustasi karena begitu sedikitnya dampak dari pelayanan kepada jiwa-jiwa yang mereka layani. Betapa frustasinya kita, disaat kita sudah mengerjakan semuanya, tetapi jiwa-jiwa yang kita layani tidak mengalami perubahan yang signifikan. 
Pkh 10:10
Jika besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat.
Dalam Terjemahan Lama  diterjemahkan dengan kalimat: "Jikalau besi sudah tumpul, tiada lagi tajamnya, baiklah diasah akan dia, maka besarlah kuasanya kelak..."
Sebagai senjata kebenaran ditangan Allah, apakah kita masih memiliki ketajaman? 
Janganlah kita seperti  seorang tukang kayu yang setiap harinya mencari nafkah dengan memotong kayu di hutan untuk dijual sebagai kayu bakar sebagai mata pencariannya. Karena kesibukannya, sampai-sampai ia tidak memiliki waktu untuk mengasah mata kampaknya. Betapa bodohnya! Karena jika ia mau untuk menyediakan waktu mengasah mata kapaknya, maka ini berdampak pada keefektifitasan kerjanya. Betapa sangat diringankan, karena ia tidak perlu mengeluaran tenaga yang banyak untuk menebang sebuah pohon.
Sebuah pertanyaan yang perlu kita ajukan pada diri kita adalah masihkah kita memiliki ketajaman? Sudahkan kita menyediakan waktu secara rutin untuk mempertajam mata kapak kehidupan kita? Janganlah hanya bermodalkan kesetiaan saja, tetapi kejarlah juga ketajaman. Tuhan menginginkan hamba-hambaNya memiliki ketajaman. Selamat mempertajam mata kapak kita....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar