Selama ini umat Tuhan diajar mengenai pentingnya giat di dalam pekerjaan Tuhan. Itu sebabnya banyak orang percaya berjuang untuk sungguh-sungguh giat dalam pelayanan. Memang benar bahwa jerih payah kita dalam Tuhan tidaklah sia-sia, tetapi ada suatu kebenaran yang perlu kita renungkan, yaitu dalam Rom 10:1-2
1 Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka diselamatkan.
2 Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar.
Kehidupan bangsa Israel dapat menjadi sebuah pelajaran bagi kita, mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa disertai dengan pengertian yang benar. Akibatnya semua jerih payah mereka sia-sia. Bukankah ini yang sekarang terjadi?
Kehidupan bangsa Israel dapat menjadi sebuah pelajaran bagi kita, mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa disertai dengan pengertian yang benar. Akibatnya semua jerih payah mereka sia-sia. Bukankah ini yang sekarang terjadi?
Banyak orang yang sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi sebenarnya mereka belum memiliki pengetian yang benar. Disinilah kita menyadari betapa pentingnya seseorang bukan hanya sekedar dimotivasi untuk memiliki kerajinan dalam pekerjaan Tuhan, tetapi juga dimuridkan dengan sungguh-sungguh demi mendapatkan pengertian yang benar.
Amsal 19:2
2 Tanpa pengetahuan kerajinan pun tidak baik; orang yang tergesa-gesa akan salah langkah.
Jangan hanya sekedar memiliki kerajinan, tetapi pelajarilah kebenaran demi mendapatkan pengertian yang benar. Supaya semua kerajinan kita tidaklah sia-sia, tetapi mendapatkan hasil yang maksimal.
2 Tanpa pengetahuan kerajinan pun tidak baik; orang yang tergesa-gesa akan salah langkah.
Jangan hanya sekedar memiliki kerajinan, tetapi pelajarilah kebenaran demi mendapatkan pengertian yang benar. Supaya semua kerajinan kita tidaklah sia-sia, tetapi mendapatkan hasil yang maksimal.
Bagi para pemimpin, biarlah kita bukan hanya memotivasi umat Tuhan untuk terlibat dalam pekerjaan Tuhan. Muridkan mereka, ajarlah mereka mengenai kebenaran, sehingga mereka mendapatkan pengertian yang benar. Tugas kita bukan sekedar mendorong mereka untuk memiliki aktifitas, tetapi juga tanggung jawab untuk memuridkan mereka.
Bagi para aktifis, tidaklah cukup bermodalkan kerajinan, tetapi milikilah hati yang mau belajar dan hati yang mau diajar.
Berjuanglah untuk bertumbuh dalam pengertian yang benar. Bermodalkan semangat saja ternyata belumlah cukup. Belajarlah kepada Daud, saat ia memidahkan Tabut Allah ke Yerusalem. Ia bermodalkan semangat saat itu, tetapi sayangnya ia tidak memiliki pengertian yang benar. Tabut perjanjian diangkutnya dengan sebuah kereta. Bukankah kita mengetahui akhir dari kisah ini? Ia mengalami kegagalan. Kegagalan yang dialaminya membuat Daud mulai mencari pengertian. Setelah dia mendapatkannya dan mulai melakukannya, ia berhasil membawa Tabut itu ke Yerusalem.
Kejarlah dan dapatkanlah PENGERTIAN. Selamat belajar!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar