Selasa, 24 Maret 2009

MASIHKAH KITA MENDENGAR?

Seorang yang tuli sejak lahir, maka orang tersebut bisu. Kemampuan kita berbicara ditentukan dari kemampuan kita mendengar. 
Yes 50:4
Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.
Terjemahan the Message:
So I know how to encourage tired people.
Terjemahan FAYH:
Tuhan ALLAH telah mengajar aku dan memberikan kepadaku lidah seorang murid untuk berkata-kata dengan hikmat, sehingga aku mengetahui apa yang harus kukatakan kepada orang-orang yang letih lesu.
Ketajaman kita dalam berbicara sangat ditentukan oleh kemampuan kita mendengar apa yang Tuhan katakan kepada kita. Ingatlah selalu bahwa kita bukanlah sumber, tetapi hanya saluranNya. Semakin kita banyak mendengar dan menerima dari Tuhan, maka semakin banyak yang kita dapat sampaikan kepada orang lain.
Setiap hari kita berjumpa dengan orang yang letih lesu, kemampuan kita menjadi jawaban bagi mereka terletak pada kemampuan kita mendengar dari Tuhan. Yang membuat mereka bangkit adalah bukan disaat mereka mendengar berita yang berasal dari diri kita, tetapi perkataan yang berasal dari hati Tuhan. 
Masihkah kita mendengar suaraNya? Kapan terakhir kita mendengar Dia berbicara kepada kita? Ketajaman berita-berita kita, sangat ditentukan dari kemampuan kita mendengar dari Dia. Dunia sebenarnya tidak membutuhkan berita-berita yang basi, mereka membutuhkan berita terkini dari hati Tuhan. Sediakanlah waktu untuk datang padaNya setiap hari, sedikitlah berkata-kata dan banyaklah mendengar. Bukankah apa yang Dia katakan jauh lebih penting dari apa yang kita katakan? Sadarlah, orang-orang yang letih lesu dan berbeban berat sedang menantikan kita. Mereka membutuhkan seseorang yang telinganya mendengar apa yang Tuhan sedang katakan. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar