Jika kita memperhatikan kalimat-kalimat sebelumnya yang diucapkan oleh Petrus maka perkataan apa yg luar biasa sehingga 3.000 orang yang mendengarnya bertobat? Disini kita belajar betapa Roh itu menghidupkan. Roh Kuduslah yang memiliki kuasa sehingga sesuatu yang biasa (sederhana) menjadi luar biasa. Betapa kita membutuhkan Roh Kudus, karena tanpa Dia, mustahil kita dapat mencapai hasil yang dicapai oleh Petrus. Jangan salah, yang dunia butuhkan adalah hal ini. Bukankah hal inilah yang menyebabkan kotbah-kotbah kita menjadi tidak maksimal? Hanya membuat dari tidak tahu menjadi tahu, tidaklah cukup. Ini tidak cukup membuat orang mampu berubah. Untuk terjadinya sebuah perubahan, orang membutuhkan kuasa. Kita membutuhkan kuasa sehingga terjadi penginsyafan. Dimana apa yang kita katakan bukan hanya menyentuh, tetapi mengusik hati mereka, sehingga mereka harus mengambil sikap untuk berubah dan mengalami kuasa untuk melakukan perubahan.
Christianty without discipleship is always christianity without Christ (Dietrich Bonhoeffer)
Senin, 02 November 2009
KUASA PENGINSYAFAN
Jika kita memperhatikan kalimat-kalimat sebelumnya yang diucapkan oleh Petrus maka perkataan apa yg luar biasa sehingga 3.000 orang yang mendengarnya bertobat? Disini kita belajar betapa Roh itu menghidupkan. Roh Kuduslah yang memiliki kuasa sehingga sesuatu yang biasa (sederhana) menjadi luar biasa. Betapa kita membutuhkan Roh Kudus, karena tanpa Dia, mustahil kita dapat mencapai hasil yang dicapai oleh Petrus. Jangan salah, yang dunia butuhkan adalah hal ini. Bukankah hal inilah yang menyebabkan kotbah-kotbah kita menjadi tidak maksimal? Hanya membuat dari tidak tahu menjadi tahu, tidaklah cukup. Ini tidak cukup membuat orang mampu berubah. Untuk terjadinya sebuah perubahan, orang membutuhkan kuasa. Kita membutuhkan kuasa sehingga terjadi penginsyafan. Dimana apa yang kita katakan bukan hanya menyentuh, tetapi mengusik hati mereka, sehingga mereka harus mengambil sikap untuk berubah dan mengalami kuasa untuk melakukan perubahan.
Jumat, 30 Oktober 2009
EVENT DAN ACARA
We overestimate events & underestimate process. Events are good for making decisions but only process produces consistent growth. Thank God for events but they are limited in what they can achieve. Don't build your life on events - embrace the process.
Hal yang memprihatinkan saya adalah melihat banyak gereja Tuhan yang terlalu berharap pada acara-acara. Sebagai solusi dari kerinduan melihat umat yang kita layani untuk mengalami perubahan dan pertumbuhan rohani. Itu sebabnya KKR demi KKR diadakan. Seminar demi seminar, retreat demi retreat. IngatLah bahwa semua acara hanya menghasilkan keputusan. Lewat KKR, Seminar, Retreat, orang-orang dijamah dan keputusan untuk berubah diambil. Tetapi mengambil keputusan untuk berubah barulah permulaan dari sebuah perubahan. Proseslah yang membuat orang berubah secara signifikan. Tidak ada yang salah dengan mengadakan acara demi acara, tetapi biarlah itu bukan didasari oleh mentalitas instan di kepala kita untuk mengharapkan perubahan dan pertumbuhan. Bagi saudara yang terlalu berharap kepada acara, mari evaluasilah hasil dari acara-acara tersebut. Bukan setelah acara itu baru saja usai, tetapi lihatlah beberapa waktu kemudian. Bukankah yang kita rindukan bukan sekedar perubahan yang sesaat, tetapi yang tetap?
Ingatlah untuk mengadakan sebuah event atau acara membutuhkan dana yang tidak sedikit. Sangat disayangkan jika investasi dana yang cukup besar bahkan seringkali sangat besar tidak membuahkan hasil yang maksimal. Sebaiknya kurangilah mengadakan event demi event dan mulailah berkonsentrasi pada proses. Follow Up dari sebuah acara atau event sangatlah penting. Marilah memikirkan untuk menolong orang dalam proses mentoring (pendampingan). Dampingi dan tolonglah mereka dalam proses perubahan. Ingat! Musuh dari perubahan adalah kebiasaan. Kebiasaan baru harus mulai dibangun untuk menggantikan kebiasaan lama. Seimbanglah antara event dan proses...
Sabtu, 24 Oktober 2009
RASA PUAS DENGAN TUHAN
Bagaimana dengan kekristenan kita? Apakah selama ini kita membangunnya diatas dasar pengajaran yang tanpa disertai dengan pengalaman? Betapa rapuhnya sebuah pengajaran jika tidak disertai dengan pengalaman. Ini bukan berarti kita sedang memuja pengalaman dan mengesampingkan arti dari kebenaran (doktrin). Jangan berhenti pada rasa puas saat kita sudah mengetahui suatu kebenaran, kembangkanlah kerinduan di hati kita untuk mengalami apa yang kita percayai. Bagaimana kita bisa menceritakan sesutu yang tidak terlebih dahulu kita alami sendiri? Saat Petrus ditangkap oleh Mahkamah Agama dalam Kis 4:20, saat mereka melarang Petrus memberitakan nama Yesus, ia berkata: tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar.
Pernahkah kita makan di sebuah rumah makan dan kita begitu puas dengan rasanya? Secara spontan (tanpa diminta oleh si pemilik rumah makan), kita akan “BERSAKSI” kepada teman-teman untuk mereka mencoba rumah makan tersebut. Jika kita merasakan kepuasan hidup didalam Yesus, maka secara otomatis kita akan menyaksikannya kepada orang-orang disekitar kita. Salah satu penyebab mengapa banyak orang percaya mengalami kesulitan untuk bersaksi adalah karena kurangnya mengalami pengalaman pribadi bersama dengan Tuhan. Kita belum sampai kepada pengalaman “PUAS” dengan Tuhan. Seperti Ayub, pengenalan banyak orang akan Tuhan adalah berasal dari kata orang (Pendeta atau hamba-hamba Tuhan). Merekalah yang menceritakan tentang Tuhan kepada kita. Bukankah kekristenan bukanlah agama, melainkan pengalaman pribadi seseorang bersama dengan Tuhan? Alami pengalaman bersama dengan Tuhan karena Tuhan memanggil setiap kita untuk memasuki pengalaman yang lebih dalam lagi bersamaNya.
Jumat, 23 Oktober 2009
DIPANGGIL MENJADI SAKSI BUKAN HANYA BERSAKSI
Hari-hari ini gereja telah menjadi batu sandungan bagi dunia yang belum percaya. Apa pendapat orang disaat melihat hidup kita? Bukankah dalam Mat 5:16: ”Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." Jika kita melihat dalam jemaat mula-mula dalam Kisah Rasul, maka selain kuasa Roh Kudus yang bekerja dengan demikian kuatnya, maka yang menjadi penyebab penambahan orang yang diselamatkan adalah karena cara hidup jemaat yang menjadi saksi. Dalam Kis 2:47: Sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan. Dalam terjemahan the Message ditulis: People in general liked what ”they saw”. Menjadi saksi berarti bukan hanya didengar, tetapi dilihat.
Itu sebabnya Fransiskus dari Asisi berkata, “Berkotbahlah selalu dan jika perlu gunakan kata-kata.” Apa yang dikatakannya memiliki pengertian bahwa berkotbah tidak selalu identik dengan perkataan. Itu sebabnya marilah kita bukan hanya jago dalam berkotbah, tetapi juga jago dalam kehidupan.
Rabu, 21 Oktober 2009
TUHAN SANG PEMAHAT AGUNG
Sering sekali orang percaya berkata dalam doa mereka, "Tuhan bentuklah aku". Pertanyaannya adalah apakah kita sungguh-sungguh mengerti terhadap apa yang kita katakan dan doakan? Pernahkah kita berpikir bagaimana cara Tuhan membentuk kita sehingga menjadi serupa dengan Yesus? Di dalam diri kita sebenarnya sudah ada kehidupan Yesus, sayangnya hal itu masih ditutupi oleh kedagingan kita. Untuk wujud Yesus bisa nampak, maka kita harus mengizinkan tangan sang Pemahat Agung itu untuk membuang bagian-bagian yang tidak perlu. Pernahkah kita berpikir jika batu patung itu hidup dan bisa memberi respon, maka ketika tangan pemahat itu mulai memahat, membuang bagian-bagian yang tidak perlu dan mulai membentuk, maka ia akan memberontak. Karena proses ini begitu menyakitkan. Bukankah ini yang terjadi saat tangan Tuhan mulai "memahat" hidup kita? Kenyamanan kita terusik. Ada rasa nyeri, rasa sakit yang harus dialami. Banyak dari kita yang memberi respon dengan memberontak. Ego kita terkikis, bukankah saat itu adalah saat yang menyakitkan?
Belajar melihat tangan Tuhan yang sedang "memahat" hidup kita. Relakan saat tanganNya "melukai" kedagingan kita. Janganlah memberontak dengan menghindar atau melarikan diri dari proses ini. Fokuslah bukan pada rasa sakit yang terasa, melainkan pada kemuliaan yang akan kita alami setelah proses pemahatan ini usai. Hal-hal apakah yang sedang di "kikis" oleh tanganNya dalam hidup kita di hari-hari ini?
Kamis, 15 Oktober 2009
SENJATA DI TANGAN SIAPA?
Jika kita membaca dalam Kej 3:1 , maka iblis memakai seekor ular saat ia menggoda Hawa. Ada beberapa kebenaran yang patut kita renungkan:
a. Mengapa iblis memerlukan ular saat ia menggoda Hawa?
Karena ia adalah roh yang membutuhkan tubuh sebagai “MEDIA”.
b. Mengapa setelah Kej 3:1, iblis tidak lagi memakai ular?
® Waspadai jangan sampai iblis memperalat hidup kita.
Karena sudah ada yang lebih baik dari ular, yaitu manusia. Ular hanyalah alat bagi iblis. Sejak saat itu iblis memakai manusia untuk melaksanakan semua rencana dan kehendaknya. Berapa banyak iblis “memperalat” manusia untuk menjadi alatnya. Iblis memakai tubuh manusia (mulut, tangan dll) untuk mewujudkan niatnya. Berhati-hatilah akan hal ini. Jika kita tidak hati-hati, maka kita akan mengalami pengalaman seperti Petrus saat menarik Yesus ke sampingnya.
Mat 16:21-23
21 Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
22 Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."
23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."
Petrus sama sekali tidak menyadari bahwa iblis sedang memperalatnya. Yang iblis lakukan saat hendak “memanfaatkan” tubuh kita adalah dengan menyusupkan kehendaknya dalam pikiran manusia. Disaat pikiran kita menerima idenya, maka segerlah pikiran itu akan “menggerakan” anggota tubuh kita untuk melaksanakan niat dari iblis.
® Iblis sang Dalang.
Ef 6:12
12 karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
Jangan sampai kita terkecoh dengan orang-orang yang melukai dan menghancurkan hidup kita. Karena mereka hanyalah “alat”, yang harus kita serang dan musuhi adalah “oknum” dibalik semua itu, yaitu iblis. Inilah yang membuat Yesus memohon pengampunan bagi orang-orang yang sudah menyiksa dan menyalibkannya.
Luk 23:34
34 Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.
Seandainya kita mengerti kebanaran ini dan memandang dengan mata Yesus, maka kita akan memiliki perspektif yang berbeda terhadap orang-orang yang melukai kita.
II. TUHAN MEMBUTUHKAN TUBUH.
Rom 12:1
1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Mengapa Tuhan menginginkan tubuh kita menjadi persembahan dan bahkan sebagai bentuk dari ibadah yang sejati? Karena Dia adalah Roh. Dia membutuhkan tubuh kita untuk dapat menyatakan diriNya di tengah dunia ini. Sangat disayangkan pengertian kita mengenai persembahan dan ibadah adalah seputar kegiatan rutin kita setiap hari minggu.
Kel 2:23-25, 3:7-10
23 Lama sesudah itu matilah raja Mesir. Tetapi orang Israel masih mengeluh karena perbudakan, dan mereka berseru-seru, sehingga teriak mereka minta tolong karena perbudakan itu sampai kepada Allah.
24 Allah mendengar mereka mengerang, lalu Ia mengingat kepada perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak dan Yakub.
25 Maka Allah melihat orang Israel itu, dan Allah memperhatikan mereka. 7 Dan TUHAN berfirman: "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka.
8 Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.
9 Sekarang seruan orang Israel telah sampai kepada-Ku; juga telah Kulihat, betapa kerasnya orang Mesir menindas mereka.
10 Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir."
Sepertinya Tuhan begitu membingungkan dalam kisah ini. Dia mau bertindak untuk menyatakan pertolongannya atas bangsa Israel di Mesir, tetapi mengapa Ia tidak pergi sendiri? Jawabnya adalah karena Ia membutuhkan tubuh Musa untuk menyatakan kuasa atas bangsa Israel yang berada di bawah perbudakan.
1Kor 6:13, 15, 19-20
13 Makanan adalah untuk perut dan perut untuk makanan: tetapi kedua-duanya akan dibinasakan Allah. Tetapi tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh.
15 Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? Akan kuambilkah anggota Kristus untuk menyerahkannya kepada percabulan? Sekali-kali tidak!
19 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
Bukankah Tuhan mengibaratkan diriNya seperti Kepala dan gereja seperti tubuhNya. Apa yang dapat dibuat oleh Kepala tanpa tubuh.
III. KEPADA SIAPA TUBUH INI KITA BERIKAN?
Luk 1:26-38
31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,
33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."
34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"
35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.
37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."
38 Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Perbedaan Tuhan dengan iblis dalam memakai tubuh kita adalah Tuhan begitu “GENTLE”. Dia meminta izin atau kesediaan dari kita terlebih dahulu, sebelum Dia dapat memakai tubuh kita. Sangat berbeda dengan iblis. Dia tidak pernah minta izin, Dia hanya memanfaatkan setiap kesempatan untuk “MEMPERALAT” hidup dan tubuh kita. Untuk dipakai iblis, tidak perlu kita memberi izin, dia akan sembunyi-sembunyi memakai kesempatan untuk memakai kita, tetapi untuk dapat dipakai oleh Tuhan, maka kita harus memberiNya izin. Sebelum Tuhan dapat memakai Rahim Maria, Dia terlebih dahulu memberitahukan rencanaNya dan memberi kesempatan untuk Maria memberikanNya izin.
Rom 6:12-13
12 Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.
13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
Keputusan kitalah yang menentukan tubuh ini kita serahkan kepada siapa. Tubuh kita begitu berharga bagi Tuhan dan iblis.
ANTISIPASI MASA PENUAIAN
Selama ini kita telah diajar dan mengetahui bahwa berbicara mengenai akhir zaman adalah masa penuaian. Itu sebabnya hari-hari ini gereja Tuhan berdoa supaya tuaian jiwa-jiwa segera terjadi. Kita begitu merindukan terjadinya penuaian sesegera mungkin terjadi. Betapa rindunya kita melihat jiwa-jiwa dijamah dan menerima keselamatan dari Tuhan.
Ada sisi lain dari masa penuaian yang seharusnya kita pikirkan juga. Diatas kita melihat sisi suka cita dari masa penuaian, tetapi pernahkah kita bepikir bahwa jika penuain terjadi maka hal itu akan menuntut suatu tanggung jawab yang besar?
Mat 9:35-38
35 Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.
36 Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.
37 Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.
38 Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."
Keprihatinan Yesus saat itu adalah mengenai tidak berimbangnya antara jumlah tuaian dan jumlah penuai. Apakah Yesus hanya mengucapkan statement dan solusi dari kurangnya Penuai adalah berdoa kepada Bapa saja? Jika kita perhatikan, maka Yesus melakukan sesuatu, sebagai solusi dari permasalahan ini. Saat Yesus memurdikanlah yang menjadi solusinya. Dia memiliki 2 aktifitas secara garis besar:
a. Mengajar dan menyembuhkan orang banyak.
b. Meluangkan waktu yang berkualitas untuk memuridkan yang sudah dipilihNya.
II. BELAJARLAH DARI PAHITNYA SEJARAH.
a. Kairos yang terbuang saat Mongolia pada zaman Kublai Khan.
Tahun 1266-1271, melalui beberapa keadaan yang sangat aneh, 3 bersaudara Maffeo, Niccilo dan Marco Polo menjadi penasehat Kublai Khan. Kublai Khan mengajukan berbagai pertanyaan tentang Yesus Kristus. Setelah berita keselamatan karena penyaliban Kristus disampaikan kepadanya, Kublai Khan menangis dan bertanya, “Apakah benar ada Allah yang seperti itu?” Kublai Khan berpesan agar di datangkan 100 orang Misionaris untuk mengajar kekristenan di seluruh wilayah kerajaannya. Pada tahun 1271, misionaris yang datang bukannya 100 orang, melainkan hanya 2 orang, tetapi merekapun melarikan diri pulang karena ketakutan. Ketidak puasan Kublai Khan terhadap kegagalan gereja itu menyebabkan dia mendeklarasikan Budhiesme sebagai agama negara kerajaannya.
b. Kairos yang terbuang saat Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu.
Setelah PD II berakhir, Jenderal MacArthur, Panglima Perang AS, tiba di Jepang dan melihat bahwa kepercayaan masyarakat terhadap agam Shinto dan Kaisar Hirohito sudah hancur. MacArthur langsung mengirim pesan kepada para pemimpin Gereja di AS yang berbunti, “Kirimkan 1.000 orang misionaris kepada saya, maka bangsa Jepang akan menjadi bangsa Kristen.” Tetapi iman gereja menjadi lumpuh karena ketakutannya terhadap reaksi masyarakat Jepang pasca bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki.
c. Kairos yang terbuang saat Indonesia mengalami goncangan di tahun 1965 (masa G30SPKI).
Setelah peristiwa G30S/PKI terjadi masa kairos di Indonesia sehingga dalam 6 tahun (1965-1971) ada lebih dari 7 juta orang di pulau Jawa yang menerima Kristus.
III. MENYIAPKAN DAN MEMBANGKITKAN PENUAI.
Apakah kita percaya bahwa Tuhan akan mengirimkan tuaian kepada kita? Jika kita sungguh-sungguh percaya, maka dalam masa penantian kita akan berkonsentrasi untuk membangkitkan dan menyiapkan para penuai.
Hal yang harus diingat bahwa untuk menyiapkan penuai dibutuhkan waktu. Bukankah untuk menyiapkan Penuai di zamanNya, maka Yesus membutuhkan waktu selama kurang lebih 3,5 tahun? Kita tidak bisa membuang-buang waktu, karena waktu begitu berharga. Ini waktunya kita bukan hanya memfokuskan diri hanya pada pemulihan. Pemulihan memang dibutuhkan, tetapi setelah jiwa-jiwa di pulihkan, maka mereka harus segera diarahkan, sehingga mereka memiliki visi akan masa depan mereka. AR Bernard suatu kali berkata bahwa Seorang yang tidak memiliki visi akan masa depannya, maka akan cenderung kembali ke masa lalunya. Berilah keberartian hidup pada orang-orang yang telah kita layani, dengan cara memberi visi Ilahi.
IV. METODE APA YANG DIPAKAI?
Selama ini pendekatan yang kita pakai adalah mempersiapkan Penuai lewat modul-modul dalam kelas-kelas yang ada. Pertanyaannya adalah apakah ini salah? Jawabnya adalah tidak! Tetapi kita harus mengevaluasi mengenai efektifitasnya. Sebuah survey membuktikan mengenai jumlah lulusan siswa sekolah Alkitab setiap tahunnya (dari berbagai denominasi) terbukti tidak menjawab akan masalah ini. Mengapa? Karena para Penuai tidak cukup dihasilkan dari sekolah-sekolah. Ada 2 quotation yang perlu kita renungkan:
a. The best time to plant a tree is twenty years ago. The second best time is now.
b. If Jesus had only spent 12 hours a day with His disciples on earth for 3 years and if you compare that to our Sunday-Wednesday Church Going, it would take 36 years for us to be like His disciples. Being Church is living Christianity 24/7, why? simply because Christ lives in us through His Spirit 24/7.
Yesus memiliki 3, 12, 70 dan 120 murid. Ini berbicara mengenai VVIP, VIP, IP. Dengan serius Yesus menginvestasikan hidupNya, waktuNya, tenagaNya untuk mereka. Yang sedang dilakukannya selama 3,5 tahun sebenarnya adalah untuk mempersiapkan Penuai. Inilah yang menjadi solusi dari masalah Mat 9:37-38. Terbukti saat masa Penuaian terjadi dalam Kis 2, 3000 orang dalam sekejap dituai. Kemudian bertambah mencapai bilangan 5.000 jiwa. Maka 120 orang muridlah yang menjadi Penuai-penuai. Pahamilah bahwa Penuai pada saat itu tidak didominasi oleh 12 murid saja. Tetapi murid-murid yang telah dipersiapkan jauh-jauh hari sebelumnya! Jika Yesus yang menjadi Teladan kita melakukan hal ini, maka mengapa kita tidak melakukan hal yang sama?
V. METODE YESUS DALAM PEMURIDAN.
a. Mentoring sebagai langkah-langkah Pemuridan.
Pernahkah kita mendengar bahwa mentoring yang efektif melibatkan 4 unsur?
• I do, You see.
• I do, You help.
• You do, I help.
• You do, I see.
Mengapa pendekatan sekolah Alkitab menjadi kurang efektif? Karena metode yang digunakan lebih banyak dititik beratkan pada pembekalan materi. Yang lemah dari pendekatan kelas adalah sisi pendampingan (mentoring).
Yesus meluangkan waktu yang berkualitas bersama murid-muridNya, ada waktuNya Ia menyampaikan pengajaran (teori), tetapi pengajaran Yesus juga disertai dengan Praktek (demonstrasi) dari teori yang sudah diajarkanNya. Bandingkan dengan pengajaran-pengajaran kita saat ini: Apakah sisi teori dan demostrasi praktek sudah seimbang? Seorang tidaklah cukup hanya diajari sisi materi, tetapi metode belajar yang luar biasa adalah melalui Visual (demostrasi keteladanan). Dia mendampingi murid-muridNya dan ada saat Yesus mengutus murid-muridNya dengan berdua-dua. Sudahkah metode Yesus juga menjadi metode kita?
b. Pilihlah 12 murid yang akan menerima Fokus dari pembagian kehidupan kita.
Tidak dapat dipungkiri bahwa untuk menghasilkan murid-muird yang berkualitas, maka akan terbentur pada kapasitas maksimum kita. Karena Pemuridan yang efektif menuntut fokus dari kita. Sudahkah kita memiliki 12 murid? Bahkan sudahkah kita memiliki 3 murid yang menjadi VVIP kita?
c. Kepenuhan Roh Kudus sebagai sesuatu yang mutlak.
Yesus sudah mementor mereka selama 3,5 tahun, tetapi ternyata itu belumlah cukup. Mereka harus dipenuhi dengan Roh Kudus untuk menjadi Penuai yang berhasil. Betapa pentingnya kepenuhan Roh Kudus sebagai kesempurnaan dari proses mentoring yang telah dilakukan. Boleh saja kita telah mengajar banyak murid-muird kita lewat pengajaran dan keteladanan, tetapi sebelum mereka dipenuhi oleh Roh Kudus, maka mereka belum siap bertindak sebagai penuai.
Minggu, 20 September 2009
CAN'T YOU FEEL THE LOVE TONIGHT?
Boleh-boleh saja kita berkata bahwa selama ini kita mengasihi Tuhan, tetapi pertanyaannya adalah apakah Tuhan merasa dikasihi oleh kita?
Jangan sampai kasih kita kepadaNya barulah sebatas pernyataan dan nyanyian, tetapi belum diwujudkan dalam tindakan nyata. Kasih kita kepada Tuhan seharusnya diekspresikan dalam tindakan ketaatan dan hasrat untuk selalu memberi yang terbaik.
Jika kita sungguh-sungguh mengasihi Roh Kudus, maka kita akan merasa terluka saat kita melakukan tindakan-tindakan yang melukai perasaanNya.
Sudah waktunya kasih kita kepada Tuhan dapat dirasakan olehNya. Oh God.... Can't You feel the love today?
Senin, 14 September 2009
SEKEDAR TAHU
Sabtu, 12 September 2009
KAPANKAH KITA SADAR?
Kamis, 10 September 2009
TUNDUK PADA SIAPA?
Jika kita membaca ayat diatas, maka Alkitab mengajarkan sebuah keseimbangan dalam dunia kepemimpinan. Bagian dari orang-orang yang dipimpin adalah untuk TAAT dan TUNDUK pada pemimpin mereka. Bukankah ini yang diajarkan di banyak gereja selama ini? Tema yang diusung adalah TUNDUK PADA OTORITAS. Selama ini jemaat diajar untuk memiliki "penundukan diri" pada para pemimpin. Sayangnya kebenaran ini barulah separuh dari kebenaran, karena ayat selanjutnya berbunyi "Sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu." Inilah yang seringkali dilupakan oleh para pemimpin. Mereka mengharapkan bahkan cenderung untuk menuntut ketaatan dan penundukan diri dari orang-orang yang dipimpinnya. Alkitab mengajarkan ada tanggung jawab untuk para pemimpin, yaitu berjaga-jaga atas jiwa dari orang-orang yang Tuhan percayakan dibawah kepemimpinan kita.
Mengamati Gereja Tuhan hari-hari ini, seringkali terjadinya pemberontakan terhadap para pemimpin. Saya bisa memahami penyebab terjadinya pemberontakan pada otoritas (walaupun tidak membenarkan pemberontakan mereka), karena pemberontakan terjadi disaat para pemimpin cenderung untuk "memaksakan" otoritas, tetapi tidak diimbangi dengan tanggung jawab untuk berjaga-jaga atas jiwa mereka. Lucu rasanya jika seorang ayah yang tidak pernah bertanggung jawab dan menyatakan kasihnya kepada si anak dan mengharapkan si anak mengasihi dan menghormatinya. Berbeda jika sang ayah telah melakukan fungsi dan tanggung jawabnya, maka si anak akan dengan suka rela menundukan diri di bawah otoritas sang ayah. Jangan salahkan saat orang-orang yang kita pimpin mengalami kesulitan dalam Tunduk dan Taat kepada kita, seringkali itu terjadi karena kita belum mengerjakan tanggung jawab kita, yaitu berjaga-jaga atas jiwa mereka. Menurut pendapat saya Otoritas seharusnya lahir secara alami dan bukan dipaksakan! Bagi para pemimpin, fokuslah pada tanggung jawab kita dengan berjaga-jaga atas jiwa mereka. Karena jika kita sudah mengerjakan tanggung jawab kita, maka secara alami orang-orang itu akan dengan "suka rela" menundukan diri dibawah kepemimpinan kita.
Tulisan ini tidak bertujuan membangkitkan pemberontakan orang-orang yang merasa tidak puas karena mereka tidak merasa dijaga oleh pemimpin mereka. Tulisan ini saya tujukan bagi para pemimpin supaya kita menyadari ada tanggung jawab yang sangat besar dan berat di hadapan Tuhan. Pemimpin bukan berbicara mengenai Kedudukan, Posisi dan Jabatan, melainkan FUNGSI! Mari kita tumbuhkan hati Bapa dan hati seorang Gembala yang baik (bukan Gembala Upahan) terhadap orang-orang yang kita pimpin. Nasehat saya bagi saudara yang berada di bawah kepemimpinan seorang pemimpin yang tidak melaksanan fungsi dan tanggung jawabnya adalah tetaplah menghormati mereka. Walaupun pemimpin kita belum (tidak) berfungsi, tetaplah hargai mereka. Mengapa kita melakukannya? Seperti Daud yang tetap menghormati Saul, demikianlah kita tetap memelihara rasa hormat karena kita melakukannya untuk Tuhan! Akhirnya bagi para pemimpin, pertanyaan yang harus kita renungkan adalah Sudahkah kita berjaga-jaga atas jiwa mereka?
Senin, 07 September 2009
MEMBUAT YESUS MURKA
Perhatikan apa yang membuatNya Marah? Apakah membuat kita marah juga? Seharusnya apa yang membuatNya marah, tidak kita lakukan! Sangat disayangkan dalam zaman sekarang ini praktek yang sama seringkali terjadi. Gereja bukan lagi menjadi tempat dimana orang mencari Tuhan dan mengenal Tuhan dalam ketulusan, tetapi menjadi tempat berbisnis. Bukan Yesus yang sebenarnya menjadi Tuhan, melainkan Mamon. Jika 2000 tahun lalu Yesus begitu marah, maka bagaimana Dia tidak akan marah saat melihat hal yang sama terjadi? Ada “oknum-oknum” tertentu yang menjadikan Gereja sebagai tempatnya mencari nafkah dan mengumpulkan kekayaan pribadi. Seringkali sudah hilangnya kemurnian dalam Gereja Tuhan di hari-hari ini. Bagaimana mungkin di tempat seperti itu Tuhan dapat menyatakan kemuliaanNya? Biarlah ada kemarahan yang kudus dalam diri setiap kita saat terjadi penyelewengan dalam Gereja Tuhan… Kemarahan yang saya maksud adalah saat kita menjauhkan diri dari hal-hal yang membuatNya menjadi MARAH dan mengejar kemurnian.
Doa saya kepada Tuhan adalah: “Maukah Engkau melakukannya lagi di zaman kami?” Sucikan GerejaMu dari semua kecemaran, ketamakan, penyimpangan yang ada… Supaya kemuliaanMu dapat dinyatakan bagi dunia ini…. Singkirkanlah semua ketidak murnian dari gerejaMu….
Jumat, 04 September 2009
APA KIRA-KIRA YANG AKAN DILAKUKAN YESUS?
Kamis, 13 Agustus 2009
KETIDAK NYAMANAN PENYEBAB PERSUNGUTAN
Rabu, 12 Agustus 2009
HATI ORANG SIAPA YANG TAHU?
Mengapa kebenaran ini begitu penting? Sehat atau tidaknya hati dapat diketahui dengan memperhatikan apa yang kita katakan. Jika perkataan kita sudah bernada kepahitan terhadap seseorang, maka segeralah untuk membereskannya. Sadari dan akui bahwa hati kita telah pahit (kecewa, terluka) terhadap orang itu. Jangan biarkan kepahitan semakin merusak kehidupan kita.
Selasa, 04 Agustus 2009
APAKAH WAKTU ITU?
Dalam buku Sukses Bukanlah Sebuah Kebetulan tulisan Tommy Newberry menulis:
Waktu adalah sumber daya yang unik; tidak kelihatan, tidak mungkin diubah dan tidak mungkin dihentikan. Semua orang mempunyai waktu yang sama. Anda dan saya harus hidup 86.400 detik, 1.440 menit atau 24 jam setiap harinya. Berarti 168 jam setiap minggunya, kira-kira 720 jam per bulannya, 8.640 jam per tahunnya, 177.800 jam selama dua puluh tahun berikutnya dan kira-kira 691.200 jam dalam seumur hidup kalau seorang hidup hingga usia delapan puluh.
Lihatlah waktu sebagai sesuatu yang sangat berharga dan bernilai. Belajarlah untuk bertumbuh dalam hikmat dan kebijaksanaan sehingga kita bisa mengetahui bagaimana kita memanfaatkan waktu yang ada secara tepat. Seandainya setiap kita menyadari betapa berharganya waktu itu, maka kita akan memanfaatkan sebaik-baiknya. Evaluasilah bagaimana cara kita mengisi waktu dalam kehidupan ini. Apakah kita mengisinya dengan hal-hal yang bermanfaat ataukah justru mengisinya untuk mengerjakan perkara yang sia-sia?
ESENSI DISIPLIN
Penghalang untuk seseorang menjadi pelaku Firman adalah karena orang tersebut belum menaklukan perasaannya. Seringkali kita mengetahui apa yang seharusnya kita lakukan, sayangnya terbentur pada perasaan yang tidak mendukung. Mood seringkali harus kita waspadai. Betapa berbahayanya jika kita bergantung pada "mood" untuk melakukan sesuatu.
Jika mood kita sedang mendukung, maka kita akan berdoa dan membaca Alkitab, tetapi sebaliknya jika sang mood sedang tidak mendukung, maka kita enggan untuk melakukannya. Luk 5:4-5
4 Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan."
5 Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."
Percayalah saat itu sebenarnya Simson tidak mau melakukan apa yang diperintahkan oleh Yesus. Semua hal tidak mendukungnya untuk mentaati apa yang menjadi perintah Yesus. Logikanya, pengalamannya dan bahkan perasaannya tidak memberi dukungan untuk dia taat. Kunci dari keberhasilannya terletak saat ia "MEMUTUSKAN" untuk mentaati Yesus. Turning Point terjadi dalam kehidupannya, dari seorang gagal menjadi seorang yang berhasil.
Ada banyak diantara kita yang mengharapkan terobosan, perubahan dalam kehidupan. Mulailah untuk melakukan sesuatu apa yang seharusnya kita lakukan. Tidak peduli perasaan kita sedang mendukungnya atau tidak. Belajarlah untuk menaklukan perasaan kita. Ketaatan selalu diawali dengan KEPUTUSAN. Putuskan untuk mengampuni, meskipun perasaan kita tidak ingin melakukannya. Esensi dari Disiplin adalah memutuskan untuk melakukan apa yang seharusnya kita lakukan.
Kamis, 23 Juli 2009
MENGENALI PIMPINANNYA
ROH KUDUS SANG PENUNJUK JALAN
Pernahkah kita berpikir bahwa salah satu tujuan Roh Kudus hadir dalam kehidupan kita adalah untuk memimpin kita? Tuhan telah merencanakan dan mempersiapkan banyak hal yang indah dan luar biasa untuk kita capai. Masalahnya adalah untuk sampai ke tempat itu, maka Roh Kuduslah yang akan memimpin kita.
Yang menjadi masalah adalah sudahkah dalam keseharian, kita memohon dan memberi diri untuk dipimpin olehNya? Kebergantungan kita akan pimpinanNya seringkali terhambat karena kita merasa "bisa" dan "mampu" berjalan dalam kehidupan kita. Sudahkah kita melibatkan Dia, disaat kita mengambil keputusan-keputusan dalam kehidupan ini? Keangkuhan dan kesombongan kitalah yang menjadi penghalang untuk dipimpin oleh Roh Kudus. Seringkali dibutuhkan kegagalan demi kegagalan untuk menyadarkan bahwa kita membutuhkan Dia. Mustahil untuk mencapai apa yang Dia rencanakan dan siapkan bagi kita, tanpa hidup ini dipimpin oleh Roh Kudus. Biarlah kebergantungan akan pimpinanNya semakin bertumbuh dalam hati kita. Kesadaran akan betapa rapuh dan lemahnya hidup kita tanpaTuhan akan menolong tingkat kebergantungan kita akan Dia.
Jumat, 17 Juli 2009
DISHARMONISASI DENGAN ROH KUDUS
ADA TERTULIS
Rabu, 15 Juli 2009
UJIAN KESUNGGUHAN
Tetapi tantangan yang kedua adalah datangnya dari Tuhan sendiri. Apa tidak salah? Jika kita memperhatikan kehidupan Tuhan Yesus saat berjalan di dunia, maka ada waktu-waktu tertentu Ia tidak langsung menanggapi orang yang datang mencari Dia. Ini dilakukanNya bukan karena Ia sedang "jual mahal". Mengapa Ia melakukan hal ini? Karena Ia sedang menguji kesungguhan hati dari mereka yang mencari Dia. Lihatlah saat Bartimeus berseru-seru memanggilnya dan perempuan Kanaan yang datang meminta pertolonganNya.
Ibr 11:6 Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.
Setiap kita pasti akan melewati ujian "kesungguhan hati" saat kita mencari Dia. Ada saat-saat dimana sepertinya Tuhan tidak peduli dengan kedatangan kita. Jangan pernah kecil hati dan tawar hati, jika seolah-olah Ia tidak menghiraukan kita. Jangan lemah jika sepertinya Ia tidak meresponi kedatangan kita. Masa-masa ini hanyalah menunjukan seberapa besar kerinduan dan kesungguhan hati kita padaNya. Sesungguhnya Dia adalah pribadi yang sangat merindukan saat kita datang padaNya.
Selasa, 14 Juli 2009
DATANGLAH... PERGILAH...
Ada dua kata yang hebat dalam Injil yaitu 'datanglah' dan 'pergilah'; yang pertama adalah kata yang mengundang, sedangkan yang lainnya adalah kata yang memerintah. Hal yang pertama, berbicara tentang keintiman, sedangkan yang kedua tentang aktivitas. Kedua-duanya penting dalam kehidupan Kristen, namun kedatangan kita kepada Yesus harus selalu mendahului kepergian kita darinya. Dari beberapa, ada yang terlalu ingin 'pergi' dan tak cukup 'datang'. Akibatnya adalah semangat keagamaan yang miskin, dangkal dan kurang terhayati. Pada saat ini, Roh mengingatkan kita kembali bahwa undangan ilahi Yesus untuk memiliki hubungan intim denganNya yang merupakan prioritasNya dan menjadi dasar dari segala sesuatu yang lain dalam kehidupan Kristen.
Sabtu, 20 Juni 2009
ULAR TANGGA
Jumat, 19 Juni 2009
BUANGLAH!
Minggu, 14 Juni 2009
MODAL KEPERCAYAAN
Untuk mencapai keberhasilan dalam kehidupan ini, maka dibutuhkan 2 macam kepercayaan. Yang pertama adalah Kepercayaan kita kepada Tuhan (IMAN). Yang kedua adalah Kepercayaan Tuhan kepada kita. Dua hal inilah yang menjadi syarat untuk mengalami kesuksesan dalam panggilan kita.
Percayakah kita bahwa Dia menginginkan kita berhasil? Percayakah kita bahwa Dia telah menyediakan semua yang kita butuhkan untuk mencapai keberhasilan? Bukankah Kasih Karunia dan Hikmat yang berasal dari Tuhan adalah modal untuk kita mencapai keberhasilan dalam kehidupan ini?
Yang kedua adalah apakah Tuhan dapat mempercayai kita? Dalam hubungan seorang Pemilik dan Pengelola, maka kepercayaan adalah modal yang utama. Lebih dari semua skill, kharisma yang dimiliki oleh seseorang, maka kualitas hidup yang dapat dipercaya menjadi syarat utama. Ada banyak hal yang sebenarnya ingin Bapa percayakan kepada kita, hanya sayangnya kita kurang memiliki pengertian dan tanggung jawab sebagai seorang pengelola. Setialah pada perkara yang kecil, supaya Bapa dapat mempercayakan banyak hal lagi dalam kehidupan kita. Belajarlah jadi seorang pengelola yang bertanggung jawab terhadap apa yang dipercayakan Tuhan pada kita, sehingga kita didapati sebagai orang kepercayaannya Tuhan...
Jumat, 12 Juni 2009
PENGANGKATAN
APA YANG PENTING?
Yang menjadi harapan dari setiap kita adalah bukan sekedar hidup, melainkan memiliki kehidupan yang berkualitas. Terlalu banyak orang yang sekedar hidup, tetapi kehidupannya tidak berkualitas.
Berkualitas atau tidaknya kehidupan ini salah satunya ditentukan oleh apa yang kita anggap penting dalam hidup ini. Bukankah apa yang kita anggap penting akan menentukan prioritas dalam kehidupan ini. Sayangnya banyak yang kita anggap sebagai sesuatu yang penting, sesungguhnya bukan hal-hal yang penting. Firman Tuhan harus menjadi patokan (Tolak ukur) untuk menentukan sesuatu yang penting, karena jika tidak maka kita akan rancu dalam menentukan pilihan-pilihan.
Sebagian orang mengganggap uang adalah penting, tidak heran jika prioritas hidupnya adalah bagaimana untuk mendapatkan uang sebanyak-banyaknya. Ada juga yang mengganggap hobinya sebagai sesuatu yang penting. Sebagian yang lain menganggap penting kariernya, itu sebabnya ia kurang mempedulikan untuk menyediakan waktu bagi keluarganya. Pernahkah kita mengevaluasi hal-hal apa sajakah yang kita anggap penting dalam hidup ini?
Dibutuhkan hikmat untuk memiliki hati yang bijak, sehingga apa yang kita anggap dan tempatkan sebagai sesuatu yang penting, itu semua memang hal-hal yang penting. Apakah menyediakan waktu untuk bersekutu dengan Tuhan merupakan sesuatu yang penting? Karena jika benar, maka kesibukan tidak akan menjadi penghalang untuk kita melakukannya. Bukankah kita selalu memiliki waktu untuk sesuatu yang kita anggap penting? Bagi kita, makan adalah sesuatu yang penting, itu sebabnya walaupun kesibukan kita begitu menumpuk, maka kita akan tetap menyediakan waktu untuk melakukannya. Semoga kita adalah orang-orang yang tepat dalam menentukan dan memutuskan sesuatu yang benar-benar penting dalam kehidupan ini.
Rabu, 10 Juni 2009
KEKEKALAN VS KEKINIAN
DIBERSIHKAN SUPAYA LEBIH BANYAK BERBUAH
Kata Nya artiya yang membersihkan kehidupan kita adalah Tuhan. Roh Kudus adalah Pribadi yang diutus oleh Bapa untuk "membersihkan" kehidupan kita.
Tujuan dari pembersihan adalah supaya kehidupan kita mengalami kemaksimalan dalam menghasilkan buah-buah kehidupan. Dengan kata lain seringkali kita belum mengalami kemaksimalan karena kita menolak saat Roh Kudus membersihkan.
Selasa, 09 Juni 2009
MENIKMATI KEJATUHAN ORANG LAIN
HIKMAT ADALAH KEBUTUHAN ESENSI
Edwin Louis Cole suatu kali berkata: Knowledge is the acquiring of facts. Understanding is the interpreting of facts. Wisdom is the application of facts.
5 Perolehlah hikmat, perolehlah pengertian, jangan lupa, dan jangan menyimpang dari perkataan mulutku.
6 Janganlah meninggalkan hikmat itu, maka engkau akan dipeliharanya, kasihilah dia, maka engkau akan dijaganya.
FIRMAN TUHAN MENJADI KESUKAAN
Sabtu, 06 Juni 2009
KETERGANTUNGAN PADA ROH KUDUS
Dititik inilah kita membutuhkan peranan Roh Kudus yang akan memberi kemampuan sehingga kita dapat memenuhi tuntutan kebenaran. Jangan hanya sibuk memiliki hati yang belajar, tetapi bangunlah hubungan dengan pribadi Roh Kudus lebih lagi. Tanpa persekutuan dengan Roh Kudus akan membuat kekristenan hanyalah agama yang mematikan. Dia adalah kehidupan kita. Hanya Dialah yang memampukan kita hidup dalam kebenaran.
SIAPKAH KITA TERGANGGU?
Tertulis dalam Mrk 2:4, “ Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring.”
Orang itu adalah sang pemilik rumah. Tempatkanlah diri kita pada posisi orang itu, relakah saat atap rumah kita dibongkar? Mungkin saja saat hal itu terjadi dalam kehidupan kita, kemarahan yang menjadi reaksinya, mengapa? Karena kita tidak rela saat rumah kita “dirusak” oleh orang. Walaupun tidak diceritakan secara terperinci dalam kisah ini, kita patut memberikan penghargaan kepada sang pemilik rumah. Orang ini telah menjadi teladan bagi kita. Karena kerelaan hatinya untuk berkorban, maka ada seorang yang dapat mengalami kesembuhan dari Yesus. Jangan berpikir bahwa setiap kali berbicara mengenai berkorban, maka itu identik dengan uang. Korban waktu, korban perasaan, korban kenyamanan adalah bentuk pengorbanan juga. Bersiaplah untuk menjadi berkat bagi sesama, walaupun konsekuensinya kita harus berkorban. Saat kita berkorban, maka itu adalah bukti nyata dari kasih kita kepada Allah dan sesama. Ternyata modal kerinduan saja belumlah cukup. “Ya Tuhan… berikanlah kepada kami hati yang rela.”
PERHATIKAN DENGAN SEKSAMA
Betapa mudahnya memperhatikan kehidupan orang lain dengan seksama. Akibatnya kita dapat melihat dan menemukan kekurangan yang ada dalam kehidupan orang tersebut. Tetapi pernahkah kita memperhatikan diri sendiri dengan seksama? Firman Tuhan dalam Dalam Ef 5:15 ditulis: "Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif .."
Mengapa kita harus memperhatikan dengan seksama? Karena saat kita memperhatikan sesuatu hal secara sepintas, maka kita tidak akan menemukan kekurangan yang ada. Jika kita merindukan memiliki kehidupan rohani yang sehat, maka nasehat Firman Tuhan ini harus kita lakukan secara rutin. Milikilah waktu untuk memperhatikan bagaimana selama ini kita hidup. Betapa mudahnya kita mengalami pergeseran hati, motivasi, prioritas dan masih banyak lagi. Jika pergeseran itu tidak dikenali sedini mungkin, maka kita akan menjadi seorang yang merasa benar, tetapi sesungguhnya ada banyak penyimpangan dalam kehidupan kita. Lihatlah kehidupan kita dengan kaca mata kejujuran, tentunya dengan pertolongan Roh Kudus saat kita melakukannya. Pemazmur meminta untuk Tuhan menyelidiki hatinya, bukankah kita juga perlu melakukan hal yang sama? Saat kita memperhatikan kehidupan ini dengan seksama, temukan hal-hal yang sekecil apapun yang merupakan penyimpangan. Setelah berhasil menemukannya, maka bereskanlah hal itu sesegera mungkin.
Minggu, 24 Mei 2009
LANJUTKAN!
Pernahkah kita berpikir bahwa untuk melakukan apa yang pernah dilakukan oleh Yesus saja sudah sukar dan sepertinya mustahil, apalagi melakukan hal-hal yang lebih besar?
Sabtu, 23 Mei 2009
PROSES? SIAPA TAKUT????
Jumat, 15 Mei 2009
MENGENAL ROH KUDUS
Salah satu kesalahan besar kita hari-hari ini dalam memahami Roh Kudus adalah melewatkan bahwa Dia adalah pribadi yang nyata. Kita hanya mau berhubungan denganNya hanya sebagai sumber tenaga, daripada bertumbuh dalam hubungan pribadi kita denganNya. Ia adalah pribadi yang harus dikenal, bukan hanya sekedar kuasa untuk digunakan.
Sebagai sesosok pribadi berarti Ia utuh dan tidak dapat dipisah-pisahkan. Sejumlah orang berkata, "Masalah kami adalah membutuhkan Roh Kudus lebih banyak lagi." Tetapi masalahnya tidak pernah seberapa banyak Roh Kudus yang anda miliki, karena Ia berada di dalam diri anda dan itu berarti seluruh diriNya. Pertanyaan sebenarnya adalah ini: Seberapa besarkah dari diri anda yang Roh Kudus miliki? Seberapa besarkah anda mengizinkan Dia mengisi dan mengendalikan hidup anda.
Kadang kala orang-orang Kristen berdoa, "Biarkanlah pengurapan Roh kudus turun atasku" dan kita menyanyi tentang menginginkan pengurapan Roh Kudus sehingga kita bisa lebih lagi terhubung dengan Allah, lebih lagi dipenuhi dengan kuasaNya. Ini memberikan kesan bahwa pengurapan ini adalah sesuatu yang "ada di luar sana", di suatu tempat, yang kita kehendaki untuk turun atas kita. Bukankah Alkitab mengatakan bahwa kita telah memiliki pengurapan Roh Kudus? PribadiNya sebenarnya sudah tinggal berdiam dalam diri orang yang percaya kepadaNya.
Selasa, 12 Mei 2009
KUNCI UNTUK KONSISTEN
Kamis, 07 Mei 2009
HIDUP DI DUA ALAM
Pernahkah kita berpikir bahwa di alam rohpun, dibutuhkan kondisi roh yang bugar? Hal yang menyedihkan adalah jika kita selalu memiliki waktu untuk memperhatikan dan mengurus kondisi tubuh kita, sedangkan kita tidak pernah memperhatikan kondisi dari manusia roh kita.
Bukan hanya tubuh kita saja yang membutuhkan makanan, tetapi manusia roh kitapun memiliki kebutuhan yang sama. Menyediakan waktu untuk membangun hubungan pribadi dengan Tuhan, membaca dan merenungkan Firman, berdoa dalam bahasa roh, memperkatakan Firman, adalah aktifitas rohani yang akan membangun manusia roh kita.
Ambilah keputusan untuk mulai memperhatikan kebugaran manusia roh kita. Saat hal ini kita mulai kerjakan, maka akan banyak terobosan yang akan kita alami. Manusia roh kita akan bertumbuh dalam kedewasaan dan kekuatan.
Sabtu, 02 Mei 2009
BARTIMUES ATAUKAH ZAKHEUS
Jumat, 01 Mei 2009
MAKE GOD BIGGER
Kamis, 30 April 2009
KUASA KEHENINGAN
Seseorang bertanya kepada Joan of Arc. Mengapa Tuhan berbicara hanya kepadanya. Ia menjawab, “Tuan, anda salah. Tuhan berbicara kepada semua orang. Saya hanya mendengarkannya.”
TELADAN ADALAH MODAL
Kamis, 16 April 2009
KRISTUS YANG HADIR
5 Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji.
Jumat, 10 April 2009
SEBESAR APAKAH KASIHNYA?
Yoh 3:16
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
33 Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka?
19 dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.
Berdoalah kepada Roh Kudus untuk mencelikan mata hati kita sehingga dapat melihat KEBESARAN DARI KASIHNYA dalam hidup kita.
Rabu, 08 April 2009
BERONTAK DARI DOMINASI IBLIS
11 Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;
Adalah keinginan dan kehendak Tuhan untuk kita ini kuat. Masalahnya adalah bagaimana untuk kita menjadi kuat? Tuhan sebenarnya sudah membekali setiap kehidupan orang percaya dengan senjata yang sangat lengkap dan canggih. Masalahnya kita salah menterjemahkan Kel 14:14. Karena pemahaman yang salah, maka membuat kita menjadi orang percaya yang bermental pasif.
Kel 14:14
14 TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja."
Apakah Firman Tuhan diatas salah? Jawabanya adalah tidak. Masalahnya adalah ayat ini tidak dapat diterapkan dalam semua kasus dalam kehidupan kita. Ada waktunya dimana Tuhan yang berperang ganti bangsa Isreal, tetapi ada waktunya bangsa Israel diperintahkan untuk maju berperang menghadapi musuh-musuhnya dan Tuhan menyertai mereka.
Ternyata kunci untuk menjadi kuat terletak pada Ef 6:10-11, dalam terjemahan the Message diterjemahkan dengan kalimat: God is strong, and he wants you strong. So take everything the Master has set out for you.
Ketidak tahuan dan Kemalasan kita dalam mempergunakan atau memanfaatkan semua fasilitas yang Tuhan berikanlah yang menjadi faktor utama dari kehidupan yang dipenuhi dengan kekalahan.
Sebagai akibat tidak mempergunakan selengkap senjata Allah dalam keseharian kita (bukan hanya pada hari-hari tertentu saja), maka kita tidak dapat bertahan dari serangan si iblis. Tidak sedikit kehidupan orang percaya yang diporak porandakan oleh pekerjaan iblis. Kita menjadi tertekan dan depresi.
Rick Joyner dalam bukunya Pencarian Terakhir menuliskan penglihatan yang dilihatnya dalam alam roh:
Di belakang divisi-divisi pertama berbaris banyak sekali orang Kristen lainnya yang merupakan tawanan pasukan ini. Mereka semua terluka dan dikawal oleh roh-roh jahat ecil yang bernama Takut. Kelihatannya lebih banyak jumlah tawanan daripada jumlah roh-roh jahat di pasukan itu. Yang mengherankan, para tawanan itu masih memiliki pedang dan perisai mereka, tetapi tidak menggunakannya. Sungguh mengejutkan melihat begitu banyak yang ditawan oleh bgitu sedikit roh-roh Takut yang kecil ini. Apabila orang Kristen yang ditawan oleh roh-roh jahat ini mempergunakan senjata mereka, dengan mudah mereka dapat membebaskan diri mereka, bahkan kemungkinan dapat menimbulkan kekalahan besar bagi seluruh pasukan musuh. Namun yang terjadi sebaliknya mereka ikut barisan dengan patuh.
Ini waktunya kita "memberontak" terhadap dominasi iblis dalam kehidupan kita dengan mengambil keputusan untuk bangkit bagi Tuhan dan mulai mempergunakan semua selengkap senjata Allah.
Kol 2:15
15 Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka.
Kata Melucuti dalam bahasa aslinya:
Kata : apek-duomai apekduomai (Pengucapan: ap-ek-doo’-om-ahee)
Definisi Inggris:
1) wholly put off from one’s self
1a) denoting separation from what is put off
2) wholly to strip off for one’s self (for one’s own advantage)
3) despoil, disarm
Bukankah sesungguhnya dan seharusnya iblislah yang terintimidasi oleh kita? Bayangkan senjatanya hanyalah intimidasi yang berasal dari tipu muslihat. Dia adalah pribadi yang begitu licik, dia sangat lihay dalam mengolah sebuah dusta sehingga begitu terlihat sebagai sebuah kebenaran. Berapa lama lagi kita membiarkan dia mendominasi kehidupan kita dengan semua tipu muslihatnya? Ini waktunya kita patahkan dominasi iblis atas kehidupan ini. Bangkitlah para pahlawan!